RSS

Sunday, May 31, 2009

Who Move My Cheese

kisah 4 karakter imajiner yaitu 2 ekor tikus bernama Sniff dan Scurry dan 2 orang kurcaci bernama Hem dan Haw, yang mewakili suatu bagian yang sederhana dan kompleks dari diri kita dengan tidak memandang umur, jenis kelamin, ras ataupun kebangsaan. Sniff digambarkan sebagai seekor tikus yang dapat ‘membaui’ perubahan dengan segera. Temannya, Scurry, sesuai dengan namanya selalu sigap dalam mengambil suatu tindakan. Sedang kurcaci Hem memiliki sifat selalu menolak dan melawan perubahan yang terjadi sehingga timbul rasa takut yang membawanya ke arah sesuatu yang lebih buruk. Sedang Haw mencoba beradaptasi setiap saat sehingga sesuatu yang lebih baik siap digapainya. Keempatnya hidup di suatu Maze yang menggambarkan tempat kehidupan di luar kita yang penuh kegelapan dan ketidakpastian untuk mencari cheese. Maze bisa berarti organisasi tempat kita bekerja, komunitas tempat kita bersosialisasi, bahkan bisa berarti keluarga. Sedangkan Cheese disini merupakan metafora dari apa yang kita inginkan dalam hidup, bisa berupa pekerjaan, persahabatan, cinta, uang, kemerdekaan, kesehatan, kedamaian, dan lain-lain.

Buku ini sangat tipis, hanya 96 halaman (English version) dengan tulisan yang enak dibaca dan cukup menarik untuk dibaca berulang-ulang di saat santai. Dengan 3 bagian di dalamnya, buku ini cukup mudah diselami oleh pembacanya. Bagian pertama menghantarkan pembaca memasuki inti buku yang merupakan cerita yang dipaparkan oleh seseorang kepada teman-temannya dalam suatu reuni sekolah. Setelah inti cerita di bagian kedua, buku ini diakhiri dengan menggelar diskusi yang membahas cerita tersebut di bagian ketiga.

Who Moved My Cheese? mengisahkan 4 karakter tokoh, Sniff, Scurry, Hem, dan Haw yang mencari cheese di Maze yaitu suatu labirin yang gelap dan sering menyesatkan. Sniff, si tukang endus dan Scurry, si tukang lacak mulai berlari cepat menyusuri lorong. Dengan menggunakan instingnya, mereka memilih metode trial and error. Sering kali mereka tersesat ke jalan yang salah, tapi mereka terus mencoba mencari jalan yang lain. Sedangkan Hem dan Haw dengan kemampuan berpikir dan belajarnya juga berusaha mencari cheese yang lezat. Akhirnya keempatnya menemukan tumpukan cheese di suatu tempat bernama Cheese Station C. Mereka sangat bersuka cita dan mulai menikmati kelezatan Cheese tersebut sepuasnya. Setelah itu, setiap hari mereka rutin mengunjungi Cheese Station C. Sniff dan Scurry selalu bangun pagi menuju tempat itu, melepas sepatu, mengikat keduanya dan menggantungkan di lehernya, dan sebelum menikmati cheese, mereka memeriksa tempat itu apabila ada perubahan. Hem dan Haw mula-mula juga selalu bangun pagi namun lama kelamaan karena mereka sudah tahu jalan menuju cheese itu, mereka mulai bangun siang dan berjalan santai. Hem dan Haw merasa bahagia dan puas dengan tempatnya yang baru sehingga mereka menjadi arogan.

Suatu hari mereka berempat menemukan bahwa Cheese Station C kosong. Cheese telah hilang!! Sniff dan Scurry tidak kaget dengan kenyataan itu karena mereka sadar bahwa cheese itu lama-lama akan habis karena setiap hari dimakan. Mereka siap dengan keadaan yang tak terelakkan ini. Segera saja Sniff dan Scurry memakai sepatu dan langsung berlari mencari cheese yang baru. Mereka melihat bahwa Cheese Station C telah berubah, maka merekapun memutuskan untuk berubah. Beda sekali dengan reaksi Hem dan Haw dalam menghadapi ini. Mereka kaget, marah, dan berteriak keras “Who Moved My Cheese?”. Hem menilai keadaan ini tidak adil karena mereka merasa berhak menikmati cheese itu selamanya dan menyalahkan orang lain yang telah memindahkan cheese itu. Sedang Haw mulai berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi. Mereka berdua takut, bagaimana mereka akan bisa hidup tanpa cheese itu.

Di lain tempat, Sniff dan Scurry masih berlari kesana kemari tanpa kenal lelah mencari cheese yang baru. Berulang kali mereka melewati jalan buntu dan memasuki tempat yang kosong, tidak ada cheese. Tapi mereka terus mencoba. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat bernama Cheese Station N yang berisi cheese. Cheese di situ ternyata lebih lezat dari cheese di tempat yang lama. Mereka menikmatinya dengan puas.

Hem dan Haw masih terus mendatangi Cheese Station C dan berharap cheesenya kembali. Tapi harapan mereka sia-sia. Hem diam dan putus asa. Sedang Haw mulai tidak tahan dengan keadaan seperti itu dan mencoba mencari cara untuk bisa menemukan cheese itu. Keduanya lantas memahat dinding tempat itu, ternyata cheese yang dicari tetap tidak dapat ditemukan. Haw mengajak Hem mencari cheese yang baru di luar. Tapi Hem menolak karena dia masih yakin cheesenya akan kembali dan berpikir bahwa belum tentu mereka akan memukan cheese di luar sana. Diam-diam Haw juga didera rasa takut untuk memasuki tempat-tempat asing yang gelap dan menyesatkan. Tapi dia telah membayangkan bahwa di luar sana dia akan mendapatkan cheese yang lezat. Haw menertawakan kebodohannya. Mengapa dia hanya membayangkan tapi tidak berusaha keluar? Karena Hem tidak mau diajak, Haw pergi sendiri. Di sepanjang perjalanan dia disergap rasa takut yang amat sangat. Ada kalanya dia ingin kembali ke tempat semula yang enak dan aman, tapi dia menyadari bahwa disitu tidak ada cheese lagi. Anehnya, semakin lama dia merasa langkahnya semakin ringan. Dia merasa nyaman telah terbebas dari rasa takutnya dan sangat menikmati saat melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Di sepanjang jalan dia memberi tanda dengan menuliskan sesuatu di dinding. Dia berharap hal itu bisa dijadikan jejak yang dapat diikuti Hem, sahabatnya, jika Hem berniat menyusulnya. Akhirnya dia sampai di Cheese Station N dan menjumpai Sniff dan Scurry yang tengah menikmati cheese. Haw begitu gembira dengan penemuannya dan bersama-sama Sniff dan Scurry menikmati cheese yang lezat. Haw hanya bisa berharap berharap Hem segera dapat melepaskan diri dari rasa takut dan segera bergerak ke tempat lain.

Penulis cukup jitu membidik permasalahan dan menawarkan solusi dengan cara yang sederhana. Kompleksnya topik serasa ringan dengan balutan cerita yang menarik. Membaca inti buku ini seperti membaca dongeng untuk pengantar tidur tapi makna yang ingin disampaikan justru membuat kita harus tetap terjaga. Replika kehidupan yang diwakili 2 ekor tikus dan 2 kurcaci itu cukup menggambarkan apa yang terjadi di kehidupan kita sebenarnya. Saat membaca perilaku Sniff, Scurry, Hem atau Haw kita dapat merasakan selama ini diri kita seperti karakter yang mana. Dan seolah kita dibawanya mengulang kembali apa yang telah kita lakukan saat kehidupan kita mengalami banyak perubahan. Bagaimana kita bersikap saat sesuatu yang berharga pernah lepas dari genggaman kita.

Who Moved My Cheese? melalui 4 karakter tokohnya sangat berhasil membawa angin segar dalam memberi pencerahan bagaimana cara mengantisipasi perubahan, beradaptasi dengan perubahan secara cepat, menikmati perubahan dan selalu siap dengan perubahan yang terjadi secara cepat dan tak terelakkan. Namun bagaimanapun, semuanya kembali ke diri kita sendiri. Kita mau menjadi Sniff, Scurry, Hem atau Haw? Yang jelas, kehidupan selalu cepat berubah. Semua hal disekeliling kita bahkan apa yang sudah kita miliki bisa berubah sewaktu-waktu. Hanya perubahan itu sendiri yang tidak akan berubah

Kisah sebatang bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani.
Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu
lainnya.
Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai
untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi
sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi
engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku
menjadi pipa saluran air itu.”
Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan
engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang
cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu
aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku
akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat
mengalir dengan lancar.
Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa
yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang
kutanam dapat tumbuh dengan subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….. , kemudian dia
berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit
ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang
cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah
batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau
mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat
penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”

Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat
melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang
paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”

Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali
berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang
kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang
dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah
menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat
tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih
berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk
menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita
sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai
menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala
sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti
kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul.
Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas
berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna
bagi-Nya?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Ini aku Allah,
perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.”

MENDENGARKAN CINTA

Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya.
Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin orang lain ngerasa bete,
nggak disayang, nggak dihargai.

Iya sih.........
ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman mengekspresikan cinta yang kita rasa. Karena takut
mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri, kita ragu buat bilang, "I love you". Jadinya, kita
menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga diri baik-baik", "belajar yang bener",
"hati-hati di jalan", "jangan ngebut", "jangan lupa makan". Tapi, sebenernya, itu cuma opsi-opsi
lain dari perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang kamu", "saya peduli sama kamu",
"kamu sangat berarti buat saya", "saya nggak mau kamu terluka".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
Ungkapan eksplisit itu penting,tapi bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting.
Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda. Setiap perhatian yang
diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus
mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot atau kamar yang berantakan. Si anak mungkin hanya
mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana.
Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet kuliah gratis dari bokapnya. Gadis itu cuma nangkep
kemarahan sang bokap. Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya.
"Kamu gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata bokapnya. Tau nggak, itu sama aja dengan "Papa
sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat Papa" yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.

Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara--hadiah ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman,
dengan air mata. Cinta nggak hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita
menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta
yang dipakai orang lain. Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-
kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu.
Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan
cinta yang menjadi dasarnya.

Coba denger deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita.
Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai.
Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.

Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting;
kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan
sampe membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tetapi berada untuk seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya
mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya
dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan.

Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga, karena mereka udah berjasa membangun diri kita yang
sekarang. Cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas,
itulah saat hidup menjadi penuh makna.

Jadilah bijak

Pandai itu merupakan suatu yang relatif
Pandai dalam ilmu pengetahuan, pandai dalam menjalin persahabatan, hingga pandai dalam menjalani hidup.

Baik itu merupakan suatu yang relatif
Baik dalam menjaga diri, baik dalam ucapan, hingga baik akan sesama.

kepandaian tanpa adanya kebaikan dapat menjadi tidak kriminal.
kebaikan tanpa adanya kepandaian pun demikian

Jadilah bijak karena bijak merupakan kepandaian yang dilandasi kebaikan

Open mind

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.
Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri, semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.
Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.
Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.

Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah,
membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.

Jika kita berbuat baik, kebaikan pula yang akan kita terima kelak.
Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah, namun juga menghangatkan jiwa.
Cinta itu angkuh dan lembut. Lebih baik memiliki cinta daripada memiliki semua bintang di langit.

Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.
Nasihat yang baik tidak pernah datang terlambat.
Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja didunia ini, tetapi jika anda hidup dengan benar, sekali saja sudah cukup.

Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Lidah anda yang menentukan siapa anda.
Diantara isi rumah tangga, anak-anaklah yang terbaik.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam.
Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa.
Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim.
Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.

Jika Anda tidak memulai hari ini dengan senyuman, belum terlambat untuk mencobanya pada hari esok.
Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya.
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah.
Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Bila Kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.
Perlukah merasa kecil dan malu dihina?
Orang yang dihina itu sebenarnya memungut pahala cum-cuma tanpa perlu bersusah payah
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.

Barang siapa yang selalu kekenyangan maka banyaklah dagingnya, dan siapa yang banyak dagingnya maka kuatlah nafsunya.
Siapa yang kuat nafsunya maka banyaklah dosanya, siapa yang banyak dosanya maka keraslah hatinya dan siapa yang keras hatinya maka tenggelamlah dia dalam bencana dunia serta keindahannya.

Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu,
lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.
Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik,
karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik) niscaya tumbuh sebagiannya

Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu.
Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.
 
Copyright © flash anime